Rabu, 22 Juli 2009

Penyelenggara Jasa Internet Indonesia Kelabakan

Industri internet di Indonesia kian berkembang. Namun diakui, perkembangan tersebut belum sepenuhnya dapat dinikmati penyelenggara jasa internet Indonesia. Bahkan sebagian anggota yang tergabung dalam Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) terpaksa gulung tikar.

"Selain soal infrastruktur dan mahalnya biaya, masih minimnya penetrasi komputer di masyarakat turut jadi faktor mengapa ada penyelenggara jasa internet Indonesia sulit berkembang," tutur Sylvia W. Sumarlin, Ketua Umum APJII di Yogyakarta, Rabu (22/7/2009).

APJII sendiri sedang menyelenggarakan musyawarah nasional mulai hari ini sampai Jumat mendatang di hotel Melia Purosani, Yogyakarta. Munas dimaksudkan untuk menentukan susunan kepengurusan baru APJII periode 2009-2012.

Masih soal kembang kempisnya penyelenggara jasa internet Indonesia, Sylvia menambahkan kalau kasus semacam itu biasanya terjadi pada pelaku industri di daerah. Hal ini karena di daerah, penyelenggara harus mengeluarkan banyak biaya untuk sambungan ke Jakarta.

Minimnya penetrasi komputer yang digunakan masyarakat juga jadi masalah tersendiri. Sebab dengan minimnya penetrasi komputer yang menurut data baru sekitar 6 juta di Indonesia, dengan sendirinya membuat akses internet juga masih relatif terbatas.

ISP Ilegal Menjamur


Di sisi lain, Gana Arditya Mulya selaku humas dari penyelenggara jasa internet Jogja Media Net (JMN) menyoroti banyaknya ISP ilegal. Rupanya banyak ISP yang tidak berizin dan tidak terdaftar di APJII turut beroperasi di berbagai daerah.

"Misalnya di Yogya banyaknya konsumen internet turut mendorong banyaknya ISP ilegal. Padahal dengan biaya yang lebih murah, mereka bisa menyedot pendapatan penyelenggara jasa internet resmi," jelasnya dalam kesempatan yang sama.

sumber: detik.com





0 comments:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cheap international calls