Rabu, 22 Juli 2009

60 Pemkot Impikan Open Source

Pesona software Open Source sudah mulai menggaet institusi pemerintah di daerah. Lebih dari 60 Pemerintah Kota (Pemkot) misalnya, mulai kasak-kusuk mencari informasi atau sekadar konsultasi terkait software bersistem terbuka itu ke Kementerian Negara Riset dan Teknologi.

Menurut Kemal Prihatman, Asdep. Urusan Pengembangan dan Pemanfaatan TI Kemenristek, geliat ini rupanya muncul pasca edaran surat Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara (Meneg PAN) yang menghimbau institusi pemerintah untuk be legal dengan diprioritaskan menggunakan software Open Source untuk kegiatan operasionalnya.

Tak tanggung-tanggung, Pemkot yang berminat mulai dari yang berlokasi di Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan hingga Maluku. "Bahkan yang di Maluku khusus datang ke kita untuk mencari tahu bagaimana caranya untuk hijrah ke Open Source dan minta pelatihan," jelasnya kepada beberapa wartawan di sela Seminar Nasional Pemanfaatan Open Source (POSS) dan IGOS Centre Success Story di Gedung BPPT, Rabu (22/7/2009).

Hal itu, menurut Kemal, sebagai sesuatu yang lumrah. Pasalnya, ketersediaan pelatihan dan informasi terkait Open Source di daerah-daerah masih kurang.

Kemenristek sendiri bersama Depkominfo, dikatakan Kemal, siap sedia untuk membantu institusi mana pun untuk lebih mengenal Open Source. Mulai dari menyiapkan sarana konsultasi, sharing tentang strategi bisnis, serta penyediaan infrastruktur dari Pusat Open Source Software (POSS) dan IGOS Centre.

Idwan Suhardi, Deputi Bidang Pendayagunaan & Pemasyarakatan Iptek Ristek menambahkan, di tiap daerah biasanya memiliki beragam tantangan untuk memasyarakatkan Open Source. Namun dengan pengalaman, Indonesia memiliki best practice untuk menjawab hambatan tersebut.

"Makanya dengan adanya acara ini, yang mendatangkan pembicara dari daerah yang sudah sukses menggunakan Open Source seperti Jembrana, Tegal dan Kebumen, kita bisa sharing pengalaman," pungkasnya.

sumber : detik.com





Penyelenggara Jasa Internet Indonesia Kelabakan

Industri internet di Indonesia kian berkembang. Namun diakui, perkembangan tersebut belum sepenuhnya dapat dinikmati penyelenggara jasa internet Indonesia. Bahkan sebagian anggota yang tergabung dalam Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) terpaksa gulung tikar.

"Selain soal infrastruktur dan mahalnya biaya, masih minimnya penetrasi komputer di masyarakat turut jadi faktor mengapa ada penyelenggara jasa internet Indonesia sulit berkembang," tutur Sylvia W. Sumarlin, Ketua Umum APJII di Yogyakarta, Rabu (22/7/2009).

APJII sendiri sedang menyelenggarakan musyawarah nasional mulai hari ini sampai Jumat mendatang di hotel Melia Purosani, Yogyakarta. Munas dimaksudkan untuk menentukan susunan kepengurusan baru APJII periode 2009-2012.

Masih soal kembang kempisnya penyelenggara jasa internet Indonesia, Sylvia menambahkan kalau kasus semacam itu biasanya terjadi pada pelaku industri di daerah. Hal ini karena di daerah, penyelenggara harus mengeluarkan banyak biaya untuk sambungan ke Jakarta.

Minimnya penetrasi komputer yang digunakan masyarakat juga jadi masalah tersendiri. Sebab dengan minimnya penetrasi komputer yang menurut data baru sekitar 6 juta di Indonesia, dengan sendirinya membuat akses internet juga masih relatif terbatas.

ISP Ilegal Menjamur


Di sisi lain, Gana Arditya Mulya selaku humas dari penyelenggara jasa internet Jogja Media Net (JMN) menyoroti banyaknya ISP ilegal. Rupanya banyak ISP yang tidak berizin dan tidak terdaftar di APJII turut beroperasi di berbagai daerah.

"Misalnya di Yogya banyaknya konsumen internet turut mendorong banyaknya ISP ilegal. Padahal dengan biaya yang lebih murah, mereka bisa menyedot pendapatan penyelenggara jasa internet resmi," jelasnya dalam kesempatan yang sama.

sumber: detik.com





Selasa, 21 Juli 2009

Sargas, Jagoan Baru AMD Sempron

AMD kini tengah persiapkan prosesor Sempron pertamanya yang menggunakan DDR3 serta soket AM3. Prosesor tersebut diberi nama "Sargas".

Sargas adalah chip single-core pertama yang datang seiring dengan single-core milik Athlon II X-2 yang bernama "Regor". Sargas berbekal broad 3.6 GT/s HyperTransport 3.0 system interface, 128 KB L1 dan 1 MB L2 cache, dual-channel DDR2/DDR3 memory interface, serta fitur update dari AMD dan instruction-set nya termasuk AMD64, SSE4A, dan AMD-V.

Jagoan baru Sempron ini, dibangun d iatas arsitektur 45 nm SOI process, dan memiliki voltase antara 0.85 - 1.35 V. SKU pertama berbasis Sempron X1 140 ini memiliki clock speed 2.70 Ghz serta bus multiplier 13.5x.

Dengan kecepatan tersebut, Sargas memiliki Thermal Design Power (TDP) sebesar 45W. Produk ini akan menyambangi pasar pada akhir minggu ini. Harganya diprakirakan sekitar 35 Euro. ( fw / ash )

sumber : detik.com (Fajar Widiantoro - detikinet)





Sabtu, 18 Juli 2009

Pesanan Windows 7 'Rubuhkan' Situs Microsoft

Jakarta - Sistem operasi Windows 7 sudah dapat dipesan di berbagai wilayah, misalnya di Eropa. Microsoft pun boleh tertawa lebar karena ternyata peminatnya relatif besar, bahkan di luar dugaan.

Toko online Microsoft Eropa sempat karam dan sulit diakses konsumen karena permintaan Windows 7 yang tinggi. Salah satu pemicu kelarisan ini barangkali karena adanya diskon harga yang ditawarkan Microsoft.

"Terkait tawaran pre order Windows 7, kami mengalami level permintaan yang tinggi di situs kami lebih dari biasanya. Artinya Anda tak dapat mengakses situs saat ini dan kami minta maaf," demikian salah satu pesan yang tertera di situs.

Sistem pre order Windows 7 di Eropa bakal berlangsung dari 15 Juli sampai 9 Agustus 2009. Tawaran serupa juga berlangsung di Amerika Serikat. Windows 7 sendiri rencananya bakal resmi dirilis Oktober mendatang.

sumber : detik.com




 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cheap international calls